Sungguh mengenaskan nasib sang ayah ini, semua kepercayaan sudah ia
serahkan kepada anaknya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi d salah
satu perguruan
Namun,
kebalikan yang dia dapat dari anak nya, mungkin istilah air susu di balas
dengan air tuba sangat pas dengan cerita ini
Ceritanya
berawal dari salah seorang siswa yang baru tamat dari SMA, semua orang
berlomba-lomba ingin masuk ke perguruan tinggi, tidak terkecuali sama anak yang
satu ini. Terlintas di benak anak ini, kalau orang tua nya sudah pasti
mengizinkan dia untuk masuk perguruan tinggi, terlebih dia anak pertama
dan keluarganya juga sudah bisa d bilang sedikit mampu. kira2 pertengahn maghrib
dan isya dengan perasaan yang gembira di utarakan lh niat nya kepada orang tua
nya mau melanjutkan perguruan tinggi. Namun jawaban yang diberikan sama orang
tua nya jauh dari apa yang dia bayangkan.
Orang tua
nya mau menyetujui kemauan si anak, dengan syarat:
1. Boleh
Melanjutkan perguruan tinggi, asal d luar sumatera
2. Boleh
melanjutkan asal jangan ngambil jurusan tekhnik mesin
Mndengar
jawaban tersebut, sang anak sangat terpukul. Dia merasa pilihan dia lh yang
palng benar, dia merasa yang menjalani dia, bukan orang lain. Namun lambat laun
akhirnya hati orang tua ini luluh. Tidak ada lg prsyaratan ke anak nya, mau
kulyh di mana jurusan apa aja terserah. Hanya satu dia pesan, kalau
nanti ada apa-apa denganmu, jsngan salah kn saya. Karna it pilihanmu
Si anak
merasa sangat girang, tanpa memikirkan dan menerima nasehat orangtua
. Akhir nya dia di terima di salah satu perguruan tinggi negri d kota tetangga,
minggu pertama dan kedua di jalani dengan sangat girang. Hingga suatu saat dia
merasakan titik kejenuhan, dia sedang bimbang karena merasa tak nyaman
melanjutkan kuliah. Salahkah jika saya berhenti kuliah karena salah memilih
jurusan? Apa yang sebaiknya saya lanjutkan perkuliahaan ini dengan dihantui
rasa gelisah?? Pertanyaan ini lh yang terus menghantui sang anak. Akhir nya dia
terjerumus di dunia hitam, Kehiupan nya di isi dengan hura-hura, malam jadi
siang dan siang jadi mlm. Semua yang ia lakukan hanya untuk mengurangi rasa
gelisah dia.,
Tak terasa
waktu terasa cepat berlalu, sang anak sudah menginjak tahun ke tiga, dan sudah
melewati beberapa kampus. Terhitung sudah 3 kampus dia lewati, namun, dia juga
merasa kalau kampus yang ketiga masih tidak cocok sama dia, sampai terpikir di
benak nya “saya tidak cocok untuk kulyah” Tapi, dia tidak berani mengatakan hal
tersebut kepada orang tua nya di karnakan, keputusan yang dia ambil adalah
keinginan dia. Sudah banyak dia m mendengarkan beberapa nasehat dari orang
dekat nya, namun nasehat nya sia-sia.
Dengan
kegelisahan nya dia, ketakutan dia, dan keputusasaan dia akhirnya dia menemukan
kampus yang ke empat, terlintas d benak nya dengan mengucap bismillah “saya
merasa di sini lh mngkn tempat yang cocok sama saya “, kulyah cm 3 kali dlm
seminggu, dan jarang masuk tidak jadi maslah.
Mungkin
kali ini keputusannya tepat, lambat laun kegelisahan nya mulai berkurang,
serasa semua yang dia lakukan terasa mudah, hari sudah mulai terasa lebih
baik. Tapi kehidupan di dunia malam dia masih belum bisa dia tinggalkan.
Sampai suatu
saat kalau tidak salah pertngahan thn 2013 hp berdering, ketika dia angkat
terdengar suara yang tidak asing lagi, yakni suara orang tua nya. ternyata dia
mendapat kabar buruk dari ayahnya, keluarganya lagi mengalami musibah,
penghasilan terbesar dari keluarganya di lalap si jago merah,
, orang tua
nya Cuma berpesan, mungkin keluarga kita lagi di uji, kalau Cuma untuk biaya
kehidupan sehari-hari dari gaji sama penghasilan dari tempat yang lain,
insya Allah cukup, Setidak nya kita mesti hemat untuk bisa merintis usaha dari
nol lagi. serasa di sambar petir, semua badan serasa lemas mndengar kabar
tersebut.
Mulai saat
itu, kiriman mulai di batasi, bahkan kurang dari 50% kiriman yang dia
terima tiap bulan . sedikit demi sedikit bisa merubah sikap dan mensyukuri
nikmat yang ada. Tapi dunia malam serasa sulit untuk di robah, sampai-sampai
hutang bertebaran dimana-mana. hingga suatu saat ingin mencari aktivitas lain
supaya bisa melupakan semua kegilaan-kegilaan yang ia buat selama ini. Dia
kepikiran untuk mencari kerja. Toh, kalau kerja tidak bakalan bisa ngapa-ngpain
lagi dan malam nya pasti capek, tidak bakalan ada lagi waktu yang nama nya
bermain, meskipun tidak di gaji sekalian. itu yang terlintas di pikirannya.
Seiring waktu berputar tuhan mempermudah jalan nya, dia mendapat
pekerjaan, meskipun 75% dia tidak memiliki keahlian di bidang pekerjaan
tersebut, tapi dia merasa senang semua yang dia inginkan akhirnya tercapai, dia
juga senang karena memiliki bos yang sperti teman, dan teman yang sperti
saudara, sangat susah mencari orang-orang yang langka sperti ini, untuk zaman
sekarang. Sejak bekerja, tidak tergerak sedikitpun untuk hidup seperti dulu
lagi. yang dulu biar lh jadi sebuah pengalaman yang tidak terlupakan.
" Kehidupan yang lebih bejat dari pada setan. Tp pengalaman yang
tak terlupakan ".
Ayah, kaulah
panutan sekaligus teman curhat yang paling baik
Kita memang
tidak bisa menghindar takdir, tapi kita bisa merobah takdir, apapun yang kita
lakukan di masa lalu itu yang akan kita panen saat ini, trima kasih ya Allah,
tidak ada kata penyesalan. Karna itu resiko yang saya buat, dan saya siap untuk
menerima resiko
Terimakasih
Tuhan Ini mungkin petualangan yang amat hebat seumur hidup, dan tidak mungkin
lupa, pasti akan di kenang sepanjang masa.
Terimakasih,
terimakasih and trimakasih
nice article :)
ReplyDeletemantap kisah ny gan, hampir sama ama kisah gw.
ReplyDeleteudh kren judul isi sama pnutup nya gan, sampai mrinding gw bacany.
biasa nulis artikel di majalah mana gan?